Pages

Asal - Usul Logo Linux


        Saat komunitas linux butuh sebuah logo yang dapat mewakili sistem operasi yang mereka kembangkan. Tux lahir sebagai logo awal linux. Gambar tux yang asli dibuat oleh Larry Ewing, salah seorang penggemar linux. “saya membuatnya saat saya seharusnya belajar untuk ujian Akhir,” ingat larry di situs pribadinya. Figur tersebut merupakan interprestasi Ewing atas gambaran yang diberikan Linus Torvalds yang capek dengan perdebatan mengenai logo Linux. Perbincangan soal logo dimulai sekitar tahun 1996, saat Linux sudah mulai dipakai oleh komunitas yang cukup besar. Saat itu, ada beberapa orang yang iseng melontarkan ide soal logo untuk Linux. Ternyata ide tersebut ditanggapi serius. Dari sekian banyak ide yang muncul, kebanyakan berupa sindiran terhadap logo sistem operasi lainnya seperti Microsoft Dan BSD. Ada juga yang mengusulkan sosok hiu, serigala, elang, dan rajawali. sebab, menurut mereka sosok Linux yang tampil sebaiknya berkesan kuat dan pintar. Namun Linus Torvalds pelopor Linux punya pemikiran sendiri soal logo Linux. Yang terbayang dikepalanya hanyalah seekor penguin. Kok, penguin sih?” tanya beberapa orang. “saya suka penguin” kata pria yang kabarnya pernah digigit penguin di kebun binatang canberra, Australia. “ Logo lainnya terlalu membosankan - karena saya tidak mencari untuk linux coorporate image. Saya hanya mencari sesuatu yang menyenangkan dan menimbulkan simpati untuk dikaitkan dengan Linux. Seekor penguin gemuk yang duduk karena kekenyangan benar - benar cocok untuk hal itu,” terang linus terbuka. “jangan terlalu seriuslah....Pokoknya, tampangnya ramah dan menyenangkan, karena begitupulalah halnya Linux,” tambah ayah dari tiga putri yang pernah bekerja di perusahaan prosesor Transmeta.
            Dan lahirlah gambar the smiling penguin yang mendunia itu dari tangan Ewing. Ia mengerjakan dengan aplikasi grafis The Gimp (GNU Image Manipulation Program) diatas komputer 486 berbasis Linux. Nama Tux sendiri juga tidak terlalu jelas asalnya. Adayang mencoba mentafsirkan Torvalds + Unix. Ada juga yang menggandengkannya sebagai kependekan dari Tuxedo. Beberapa orang sempat memanggil Tux dengan panggilan Linnie, tapi panggilan itu tak populer. Panggilan Tux-lah yang akhirnya bertahan hingga saat ini.
            Konyolnya sosok Tux yang gemuk mengingatkan beberapa orang pada sosok Homer Simpson ayah dari Bart  Simpson, tokoh kartun terkenal ciptaan Matt groening. Albert Cahalan, salah seorang Linux guru, menyindirnya demikian. Yang tidak puas dengan sosok Tux berkeras dengan idenya sendiri. Alan Mackey adalah salah satunya. Ia menampilkan logo Linux dalam bentuk rubah, mungkir karena dipikirnya sosok penguin terlalu lemah untuk menggambarkan Linux. Terhadap pandangan seperti ini, Linus Torvalds punya argumennya sendiri
            “ Beberapa orang melihat sosok penguin gemuk tidak mewakili kedahsyatan Linux. Saya pikir mereka tidak pernah melihat seekor penguin yang sedang marah dan mengejarnya dalam kecepatan 161 km/jam. Kalau sudah begitu, mereka pasti akan berpikir ulang,” kata Linus yang mengenal satwa ini dengan cukup dekat.
            Spesies burung ini, seperti mungkin juga Anda lihat dari tayangan Discovery, justru sangat gesit saat berenang di air. Daya tahan hidupnya pun lumayan. Kalau tidak dimangsa paus pembunuh (Orca) misalnya, penguin bisa hidup sampai usia 25 tahun - sementara anjing saja jarang yang bertahan sampai tingkat umur segini. Di habitat aslinya, seperti juga kebanyakan unggas lainnya, penguin suka berkelompok. Koloninya terdiri dari 100 hingga ribuan ekor. Perilaku guyub tersebut sekilas mirip dengan ikatan kebersamaan yang dimiliki para pecinta linux dalam melahirkan sistem operasi tangguh yang bebas untuk digunakan atau dibagi antar sesama pengguna.
            Tapi ternyata perdebatan tidak selesai sampai disana. Ada yang ingin memastikan logo Linux dengan cara kompetisi pemilihan. Lucunya dalam voting 3 babak yang diselenggarakan, Tux kalah dengan logo lain berupa tulisan dengan karakter khusus, “Linux2.0 Powered” buatan Matt Ericsson. Dalam perhitungan finalnya, Tux hanya mengumpulkan 541 suara, sedangkan lawannya mengumpulkan 785 suara.
            Walau begitu, kenyataan lainnya sosok Tux justru lebih populer di dunia dibanding logo buatan Matt Ericsson tersebut. Tux terbukti lebih banyak digunakan dalam berbagai kesempatan. Tanpa mengesampingkan hasil voting tersebut, Linus sendiri tampaknya tetap ngotot dengan hasil dengan idenya soal penguin. Selain enak dipandang, menurutnya sosok Tux mengandung kebebasan untuk diimprovisasi. “ Bandingkan saja dengan logo yang abstrack (seperti logo windows misalnya - walau sebagai logo, logo windows pun cukup baik). Anda tidak bisa melakukan terlalu banyak hal dengan logo seperti itu,” ungkap Linus menegaskan keengganannya pada logo Matt Ericsson. Sebagai jalan tengah komunitas linux banyak yang mengartikan tux sebagai maskot. sementara logo buatan Matt Ericsson sebagai logo.
            Teman - teman Linus yang mengetahui betapa Linus mengagumi penguin kemudian diam - diam menyiapkan kejutan untuk pria kelahiran Finlandia itu. Saat Linus berulang tahun, mereka bersama dengan penggemar Linux di Inggris dan majalah Linux World, memutuskan untuk mensponsori seekor penguin di kebun binatang Bristool, di sebelah Barat Daya Inggris, spesial untuk Linus. Berbeda dengan sosok Tux yang digambar Ewing, Tux asli ini berasal dari keluarga penguin berkaki hitam (jackass). Tampangnya pun jauh. Kata orang yang penting Niatnya hehehe. Prestasi Tux tidak berhenti sampai disitu saja. Maskot ini pada tahun 1998 lalu juga memperoleh penghargaan dari Internet World untuk kategori “Who Made a Difference During the Year”. Tidak tanggung - tanggung, Tux mengalahkan 11 nominasi lainnya. wah...wah...
            Di internet, Anda akan menemukan cerita - cerita dan kumpulan galeri yang menyiratkan kefanatikan beberapa orang atas maskot ini. Ada yang menjadikan sebagai Tatto atau membuat versi 3D-nya dari tumpukan lego. Situs seperti LinuxMall.com menyalurkan kesukaan orang pada tux dengan menyediakan kumpulan produk jadinya. Mulai dari boneka Tux, stiker, T-Shirt, atau mug bergambar Tux ada di dalamnya. Jauh dari cerita itu, keberadaan Tux tentu mengingatkan Anda pada si Upik. Kebanyakan anak kecil mungkin akan tertarik pada sosok imutnya, dan merengek minta dibeliin. Dan sang penguin pun tersenyum.